Cangik
Cangik adalah tokoh dayang negara manapun tergantung lakon yang
dipergelarkan, ia adalah seorang dayang yang tua dan janda, biasanya
Cangik ditemani oleh salah satu anaknya yang berbadan gemuk bernama
Limbuk. Kedua tokoh tersebut tampil setelah seorang raja masuk kedalam
taman permaesurinya, dan tinggalah Cangik dan Limbuk menghibur penonton
lewat lagu (lelagon) yang dikumandangkan dalam pagelaran tersebut.
Caranggana
Caranggana/Bambang Caranggana adalah satu dari sekian banyak Putra
Arjuna, biasanya Bambangan putra Arjuna berasal dari Gunung, cucu
seorang pendeta yang anaknya telah dikawin oleh Arjuna. Tersebutlah
Bambang Caranggana yang ketika itu turun dari padepokan kakeknya untuk
berbakti pada ayahnya yakni Arjuna. Arjunapun mau mengakui Caranggana
sebagai putranya kalau ia dapat menangkap maling/pencuri yang sedang
beraksi di Negara Astina. Tak piker panjang Caranggana berangkat
menangkap pencuri dengan kesaktiannya maling dapat tertangkap yang
ternyata pencurinya adalah penyamaran Batara Guru. Maka Bambang
Caranggana diakui Arjuna sebagai anaknya.
Cekruk Truna
Cekruk Truna/Demang Sarapada adalah seorang tokoh yag kurang penting
untuk ditampilkan dalam suatu lakon wayang purwa, namun tokoh tersebut
adalah berpangkat seorang prajurit yang pandai bermain silat (beladiri
pencak silat), pada waktu prajurit budalan yang digambarkan dengan
wayang yang bernama ampyak (rampogan), perjalanan tersebut sampailah
disebuah hutan. Barisanpun berhenti karena ada seekor harimau yang
sedang duduk menghadang jalan, prajurit kcil-kecil pun takut karenanya
dan tampilah Demang Cekruk Truna untuk membunuh tau menggiring harimau
kembali ketengah hutan, pertarungan tersebut biasanya diiringi dengan
lagu Walangkekek maka tumbaknya bernama kyai Walangkekek.
No comments:
Post a Comment