Jembawan
Jembawan adalah berwujud kera, dahulu Jembawan juga berwujud seorang ksatria namun ia juga terlibat menginginkan Cupumanik Astagina, dari babad Ramayana ke Mahabarata perjalanan hidup Jembawan setelah tua ia menjadi penghuni Astana Gadamadana, punya seorang istri Dewi Trijatha anak Gunawan Wibisana. Dia punya seorang anak perempuan diberinya nama Dewi Jembawati dan diperistri oleh Prabu Kresna seorang raja jelmaan Dewa Wisnu. Dewi Jembawati dan Kresna menurunkan Raden Samba dan Gunadewa. Keudian setelah Jembawan surut Astana Gadamadana dijaga oleh Gunadewa. Seorang ksatria yang punya ekor seperti kera.Jembawati
Jembawati adalah putra Jembawan dengan Dewi Trijata, dari perkawinan Jembawan dan Trijata karena kutukan Prabu Dasamuka, yang pada waktu itu Dewi Trijata selalu menghalang-halangi niat Rahwana untuk menikmati raga Dewi Sinta yang tak mau melayani kedatangan Rahwanadikala Dewi Sinta ditawan dalam taman Soka. Dasamuka pun akhirnya marah pada Trijata keponakannya dengan mengutuknya. Mudah-mudahan kelak Trijata mendapatkan kera yang sudah tua, namun Dewi Sinta segera menghibur kesedihan Trijata dengan kata walaupun besok jadi istri kera tua namun turunan Trijata akan jadi jodohnya raja turunan Dewi Sinta (raja titisan Batara Wisnu).Jungkungmardea
Jungkungmardea adalah seoarang raja di Negara Parangkubarja, Prabu Jungkungmardea harus mati demi mewujudkan keinginannya yakni sang Prabu kepengin memperistri Dewi Wara Srikandi, ketika itu sang Prabu melamarnya sebetulnya Prabu Drupada menerimanya namun Dewi Wara Srikandi tak mau akan diperistri oleh Prabu Jungkungmardea. Hal ini menjadikan Prabu Jungkungmardea marah dan akan menyerang Negara Pancala, namun segara Dewi Wara Srikandi minta pertolongan pada Arjuna seorang yang dicintainyasupaya mau mengembalikan Prabu Jungkungmardea kenegaranya, akhirnya peperangan pun terjadi Janaka dan Jungkungmardea, karena Janaka seorang satria yang sakti maka penguasa Parangkubarja mati ditangan Arjuna, demi mewujudkan keinginannya.
No comments:
Post a Comment