Jatagimbal dan Jatagini, Jatasura dan Jatayu

Tuesday, May 26, 2015

Jatagimbal dan Jatagini

 Jatagimbal dan Jatagini adalah kakak beradik yang bertempat tinggal di kerajaan Gua Selamangleng, tersebutlah sebuah lakon Dewi Kuntulwilanten, salah satu adegan menceritakan raja Gua Selamangleng terkena panah asmara pada Dewi Wara Subadra, demikian pula adiknya Jatagini juga terkena panah asmara pada Raden Janaka. Keduanyapun pergi dari keratin untuk mencari kekasih hati masing-masing. Tak lama Jatagimbal berjalan akhirnya bertemu Janaka, kemudian Jatagimbal dihias sehingga mirip Janaka, demikian juga Jatagini bertemu Subadra diganti rupa menjadi Sembadra. Kedua raksasa yang dilanda cinta akhirnya bertemu dihutan merekapun saling melepas rindu, dan berkasih mesra layaknya suami istri, dari perbuatan ini Jatagini hamil dan kemudian melahirkan Kalasrenggi.

Jatasura

 Jatasura adalah raksasa yang berbadan banteng dan bertempat tinggal di kerajaan Goa Kiskenda, Jatasura menjadi tunggangan Prabu Maesasura kemanapun ia pergi. Tersebutlah sebuah cerita yang ketika itu Prabu Maesasura ingin meminang Dewi Tara putra Batara Indra. Namun Batara Indra tak mengabulkannya, dan marahlah Prabu Lembusura hingga membuat barisan Dewa kalangkabut, sehingga para dewa mengangkat Subali menjadi jagonya, dengan kesaktian aji Pancasonanya, Prabu Maesasura beserta prajuritnya dapat ditumpas oleh Subali. Dengan kemenangan tersebut Subali mendiami Goa Kiskenda beserta istrinya yang baru didapat anugerah Dewa yakni Dewi Tara.

Jatayu

Jatayu adalah seekor burung Garuda yang besar, walaupun berwujud Garuda Jatayu berbudi baik menjadi kesayangan Prabu Dasarata ayah Ramawijaya, tersebutlah sebuah cerita yang pada waktu itu Jatayu sedang melayang-layang diangkasa, ditengah enak-enaknya terbang Jatayu mendengarjeritan seorang wanita. Namun lebih terkejut lagi yang dipanggil adalah anak Prabu Dasarata, dengan diam-diam Jatayu mendekati datangnya suara tersebut, ternyata yang menggondol seorang putri adalah Prabu Dasamuka, Jatayu pun akhirnya enyerang Dasamuka hingga babak belur, walaupun Dasamuka sehari mati sepuluh kali kalau ia masih menyentuh tanah akan hidup kembali, dengan pusakanya kemudian Dasamuka membunuh Jatayu, sebelum mati Jatayu sempat lapor pada Ramawijaya kalau istrinya dibawa kabur Dasamuka.

No comments:

Post a Comment

 

Most Reading